Astigmatisme: Gejala, Penyebab, dan Solusinya
Astigmatisme adalah salah satu masalah penglihatan yang paling umum di dunia. Bahkan, diperkirakan sebanyak 30% sampai 60% populasi di Asia menderita astigmatisme.
Di masa modern ini, interaksi kita dengan layar digital kian meningkat dan hal ini turut menyebabkan meningkatnya penderita astigmatisme yang membuat penglihatan menjadi terdistorsi atau kabur.
Artikel ini akan membahas mengenai apa itu masalah penglihatan astigmatisme, lengkap denhan gejala, penyebab, dan solusinya.
Apa itu Astigmatisme?
Astigmatisme atau biasa dikenal juga dengan mata silinder merupakan masalah penglihatan yang terjadi karena adanya kelainan pada kelengkungan lensa atau kornea mata.
Kondisi ini mengakibatkan penglihatan menjadi kabur, baik saat melihat objek jarak dekat maupun jauh.
Astigmatisme mungkin diderita bersamaan dengan masalah mata lainnya seperti miopi (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat). Selain itu, masalah penglihatan ini dapat mempengaruhi kita pada usia berapa pun, bahkan sejak dari lahir.
Inilah cara lensa Transitions beradaptasi dengan perubahan cahaya
Memahami Astigmatisme
Astigmatisme biasanya dikarenakan hasil dari kornea yang bengkok atau cacat, yang merupakan penutup transparan dari mata Anda. Jika kornea terdistorsi dengan cara apapun, itu dapat mempengaruhi penglihatan kita. Hal ini dapat mempengaruhi kita pada usia berapa pun, dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa astigmatisme dapat terjadi pada anak-anak semuda lima tahun.
Inilah Lensa Crizal, Solusi Lensa Terbaik untuk Penglihatan yang Tajam dan Nyaman

Gejala Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silinder dapat mempengaruhi siapa saja, jadi penting bagi Anda untuk mengenai gejalanya.
Berikut beberapa gejala yang umum dirasakan pada orang dengan astigmatisme:
- Sakit kepala
- Mata tegang
- Perlu menyipitkan mata untuk fokus melihat
- Penglihatan terdistorsi atau kabur di semua jarak pandangan
- Kesulitan mengemudi di malam hari
Ketika merasa penglihatan Anda mulai tampak kabur atau kemunculan gejala lainnya, kunjungi optik atau ahli mata terdekat untuk melakukan pemeriksaan mata.
Penyebab Astigmatisme
Penyebab dari kondisi astigmatisme adalah adanya kelainan kelengkungan pada kornea atau lensa mata.
Jika kornea atau lensa mata Anda tidak memiliki lengkungan yang selaras, maka cahaya yang masuk pada mata tidak akan terbiaskan dengan benar.
Dengan begitu, pandangan Anda akan terdistorsi dan menimbulkan efek kabur baik ketika melihat objek jarak jauh maupun dekat.
Sampai saat ini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan timbulnya kelainan pada kelengkungan kornea dan lensa mata tersebut. Namun faktor keturunan turut mengambil andil terhadap kemunculan astigmatisme pada mata seseorang.
Astigmatisme juga dapat muncul akibat penyakit mata lain, cidera pada mata, dan efek setelah operasi mata.
Banyak yang menganggap bahwa astigmatisme dapat muncul atau semakin parah jika sering membaca di ruangan gelap atau pada jarak yang terlalu dekat. Padahal, anggapan ini sebetulnya kurang tepat.
Bagaimana Cara Menguji Astigmatisme?
Selain dengan menyadari gejala-gejala umum dari astigmatisme, Anda juga bisa mengunjungi optik atau ahli mata untuk melakukan screening kondisi penglihatan mata.
Biasanya, ahli mata akan memeriksa kondisi mata Anda untuk mendeteksi apakah terdapat masalah penglihatan termasuk astigmatisme.
Apakah Astigmatisme Bisa Diatasi?
Tidak ada obat yang secara khusus dapat mengatasi astigmatisme. Namun, ada beberapa perawatan yang dapat membantu memperbaiki gangguan penglihatan yang disebabkan oleh astigmatisme, yaitu:
1. Kacamata
Jika Anda memiliki astigmatisme, kacamata resep dengan koreksi adalah solusi yang paling umum digunakan untuk mengatasinya.
Selain itu, lensa dengan lapisan khusus seperti Crizal dapat meningkatkan penglihatan Anda serta mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kondisi tersebut, termasuk sakit mata dan sakit kepala.
2. Bedah Refraktif
Pilihan umum lainnya adalah menggunakan bedah refraktif. Pembedahan laser ini bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea Anda. Namun meskipun efektif, solusi ini bukan lah tanpa risiko.
Setelah didiagnosis, astigmatisme harus ditangani sesegera mungkin. Selain perawatan, kunjungan rutin ke ahli optik juga diperlukan. Astigmatisme dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu, sehingga resep kacamata Anda perlu terus diperbarui.